Inilah Helikopter Rancangan PT DI dan Airbus Untuk TNI AL Buru Kapal Selam








KABARMILITER.com - Setelah melakukan kajian strategis, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memutuskan untuk membeli heli pemburu kapal selam dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI). TNI AL memilih untuk menggunakan heli kelas medium jenis AS565 MBe Panther untuk memberdayakan industri lokal, di samping mendukung program Transfer of Technology (ToT).



Helikopter Anti Kapal Selam ini dirancang dan dirakit kerja sama antara Airbus Helicopters dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Nantinya akan ditambahkan pula dengan sistem persenjataan oleh PT DI. Tak hanya itu, PT DI juga akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL.



Helikopter itu nantinya akan berpasangan dengan kapal perang khusus yang dilengkapi teknologi anti kapal selam. Heli akan ditempatkan pada deck atau helipad di setiap kapal perang milik TNI AL. Kehadiran Heli Panther dapat meningkatkan area perburuan kapal selam.



“Heli nggak bergerak sendiri. Itu satu paket. Ini kepanjangan mata dan telinga kapal,” ujar Kadispen TNI AL, Laksamana Pertama Edi Sucipto.



Laksma Edi Sucipto menjelaskan bahwa pengadaan heli pemburu kapal selam itu dinilai perlu dan telah melalui kajian mendalam. Apalagi, negara tetangga Indonesia juga telah memiliki heli anti kapal selam, meskipun dalam varian berbeda. Dengan kehadiran helikopter anti kapal selam karya PT DI dan Airbus Helicopter itu, maka akan meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia.


Sebagai heli canggih, bagaimana cara kerja Panther si pemburu kapal selam?


Heli ini bisa terbang dari darat atau pun bisa dari deck kapal perang yang sedang berlayar. Saat heli beroperasi di tengah laut, operator menurunkan sonar ke bawah permukaan laut. Di sini, sonar bekerja untuk mendeteksi atau melihat lingkungan bawah laut seperti pergerakan di bawah laut.






"Sensor diturunkan masuk ke dalam laut, melakukan deteksi sonar system untuk melihat environment di bawah laut, ada logam, batu, dan lain-lain. Kalau Ada kapal selam, sonar akan tahu," jelas seorang karyawan PTDI.


Bila hasil sonar menunjukkan ada kapal selam musuh, operator di dalam heli bisa langsung meluncurkan torpedo.


"Dengan dilengkapi 1 torpedo, heli bisa langsung menembak," sebutnya.


Heli sendiri mampu terbang selama lebih dari 4 jam. Heli dirancang untuk misi di atas permukaan laut, baik malam dan siang hari. Sebagai tambahan, tugas heli pemburu ini sebetulnya menunjang peran dari kapal perang anti kapal selam. Dengan kolaborasi antara heli dan kapal perang, daya jangkau perburuan kapal selam bisa lebih jauh. Heli bisa terbang dari deck kapal perang anti kapal selam yang sedang menjalankan tugas pemburuan.



"Konsepnya memperpanjang lengannya kapal (tugas kapal anti kapal selam), kalau ada bantuan heli dan heli ikut melaut. Dia bisa terbang lebih jauh. Di sini cover deteksi lebih luas," sebutnya.




Sumber: http://finance.detik.com/read/2016/04/18/090248/3190146/1036/buru-kapal-selam-ini-cara-kerja-helikopter-rancangan-ptdi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Helikopter Rancangan PT DI dan Airbus Untuk TNI AL Buru Kapal Selam"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.