“Mission Impossible” Pasukan Khusus Anti Nuklir Korea Selatan (2)



KABAR MILITER - Postur dan perawakan pasukan Korea Utara dan Korea Selatan sangatlah mirip, hal ini bisa menjadikan insiden salah tembak rekan sendiri. “Selama terjadinya perang dan kekacauan, apa pun bisa terjadi termasuk tembakan dari teman sendiri, “kata Kim.

Pasukan Khusus AS dilengkapi dengan satelit militer dan drone predator yang memberikan bantuan visual termal untuk menghindari salah tembak pada pasukan AS lainnya. Militer AS juga dilengkapi helikopter yang memiliki kamera inframerah yang bisa mendeteksi reflektif patch infrared yang melekat pada bahu dan ransel pasukan AS apabila satelit militer dan drone gagal memberikan tampilan visual dan thermal.

Pasukan khusus Korea Selatan bisa terkena tembakan teman sendiri karena kurangnya teknologi seperti yang dimiliki militer AS.



“Jika Pasukan Khusus Korea Selatan dan pasukan penjaga fasilitas nuklir Korea Utara terlibat pertempuran pada malam hari, tanpa Patch Infrared ini akan sangat sulit bagi pasukan sekutu untuk mengidentifikasi siapa yang teman atau musuh. Helikopter atau pesawat udara akan kesulitan memberikan dukungan tembakan bagi pasukan khusus Korea Selatan, dan dalam situasi terburuk mereka mungkin malah menembaki teman sendiri karena tidak memiliki cara untuk mengidentifikasi teman atau musuh. ”


Satu tim pasukan khusus Korea Selatan terdiri dari 12 personel dimana sembilan diantaranya membawa senapan mesin ringan K-1, satu personel membawa senapan mesin dengan peredam K-7 dan dua personel lainnya membawa senapan serbu K-2 yang dilengkapi dengan perangkat pencitraan termal. nDiantara semua senjata tersebut hanya senapan mesin ringan K-1 yang tidak memiliki kendala teknis.



Senapan mesin K-7 yang meski dilengkapi dengan peredam suara, ternyata masih mengeluarkan suara keras saat memuntahkan amunisinya. Padahal misi utama penyusupan pasukan khusus adalah penuh kerahasiaan.

K-7 juga senjata yang sangat lemah karena menggunakan amunisi 9 mm. K-7 juga tidak dapat diandalkan tingkat presisinya. Jangkauan efektif K-7 adalah 50-75 meter, saat menembak pada jangkauan 25 meter amunisi meleset 1-2 cm dari target yang berarti pada jangkauan 50-75 meter amunisi bisa meleset 6 cm dari targetnya. Hal ini bisa sangat fatal bagi pasukan khusus yang membutuhkan akurasi tinggi dalam misi khususnya.

Sementara K-2 adalah senjata yang sangat berat, apabila ditambah perangkat visual thermal berat totalnya mencapai 7.7 kg yang bisa menyulitkan pergerakan pasukan khususnya yang membutuhkan beban yang ringan agar lebih cepat dan senyap saat melakukan penyusupan.

Menurut Jung Jin-man- mantan ROKA-SF, Pasukan Khusus Korea Selatan sebenarnya memiliki potensi menjadi Pasukan Khusus terkuat di dunia, namun karena birokrasi dari komando militer dan politisi yang gagal menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, maka Brigade Khusus anti nuklir hanya akan berakhir sebagai janji politik kosong.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "“Mission Impossible” Pasukan Khusus Anti Nuklir Korea Selatan (2)"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.