5 Negara Latihan Militer di LCS, Indonesia Tampil Beda

KABAR MILITER, Jakarta – Laut Cina Selatan terus memanas pasca-putusan pengadilan arbitrase yang memenangkan Filipina. Pasalnya Tiongkok tidak mengakui keputusan pengadilan arbitrase Den Haag Tersebut. Dalam rangka menjaga stabilitas di wilayah itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan TNI tidak akan menggelar latihan dengan tentara dari manapun di wilayah Laut Cina Selatan.

“Dalam konteks Laut Cina Selatan, TNI tidak akan melaksanakan latihan dengan negara manapun di Laut Cina Selatan,” ujar Jenderal Gatot usai prosesi kenaikan pangkat 13 Pati di Kantor Panglima TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, (4/10/2016).

Menurut Panglima TNI, hal itu sudah menjadi kebijakan pemerintah Indonesia, untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan. Jenderal Gatot pun mengimbau agar tidak ada pihak-pihak yang justru meningkatkan instabilitas.

“Indonesia berusaha sekuat tenaga agar di Laut Cina Selatan peace and stability. Indonesia mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan instabilitas. Makanya TNI tidak akan melaksanakan latihan dengan negara manapun di Laut Cina Selatan,” ujar Jenderal Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI menjelaskan, program tahunan untuk latihan tetap ada. Namun ia minta jangan dikonotasikan adanya latihan selalu berarti ada dalam situasi genting.

“Program (latihan) tahun depan ada. Ada yang dua tahun sekali, ada yang setahun sekali, dengan Amerika, dengan India juga ada dan negara-negara ASEAN juga ada. Tapi jangan konotasikan karena situasi genting itu memang program tahunan yang telah kita lakukan,” jelas Jenderal Gatot.

“Latihan yang dilakukan Indonesia dengan tentara manapun juga telah diprogramkan, dari hasil pembicaraan kedua negara dan atas perjanjian menteri pertahanan, kemudian diturunkan dengan TNI, kemudian TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara,” ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Sumber : Detik.com

Subscribe to receive free email updates: