Serius Hadapi Ancaman di Laut Cina, Indonesia Menempatkan Rudal Jarak Menengah Di Natuna



KABAR MILITER
- Presiden Joko Widodo menjadikan Pulau Natuna sebagai prioritas wilayah pertahanan yang harus terus dikembangkan. Presiden menyerahkan pembangunan pertahanan perbatasan itu, kepada TNI.

Di Natuna, TNI akan membangun benteng pertahanan terintegrasi tiga matra :darat, udara, dan laut.

Pembangunan telah berlangsung sepuluh persen dan anggaran pembangunan sudah disuntik pada 2016 ini.

Direktur Zeni Angkatan Darat Brigjen Erwin memaparkan rencana pembangunan pertahanan terintegrasi kepada Jokowi di Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, (6/10/2016).

Terdapat empat daerah di Natuna yang akan dibangun pertahanan integrasi.

“Pembangunan berlangsung di Ranai, Sepempang, Desa Sungai Ulu, Selat Lampa, Desa Tanjung Payung, dan Desa Tanjung Datuk, bapak,” kata Brigjen Erwin mempersentasikan pembangunan pertahanan Pulau Natuna, kepada Presiden Jokowi.

Di Ranai, Mabes TNI akan membangun Sisdalops TNI terpadu, mess prajurit integratif, hanggar pesawat, dan rumah sakit integratif.

“TNI AU membangun Skuadron UAV, satelit, rudal jarak sedang, perpanjangan runway, pembangunan taxy way, bunker lima pesawat tempur, dan Den Hanud 475 Paskhas,” ujar Brigjen Erwin menjelaskan kepada presiden.

Sementara itu, di Desa Sungai Ulu, TNI AD tengah membangun Baterai Arhanud rudal.

TNI AL juga merencanakan membangun dermaga bunker kapal selam di Tanjung Sekal. Anggaran pembangunan sendiri sudah masuk pada APBN 2016.

Di Selat Lampa akan dibangun dermaga kapal atas air, dermaga beaching, dan fasilitas pangkalan. Luas dermaga ini akan mencapai 7,4 hektar.

“Jadi pembangunannya akan direklamasi. Kemudian dibangun dermaga berbentuk letter L sepanjang 200 meter nantinya. Kapal bisa bersandar di sini dan di depan. Ini untuk angkatan laut,” lanjut Brigjen Erwin.

Dia kembali menjelaskan perihal pembangunan pertahanan di Pulau Natuna. Di Desa Setengar akan dibangun Komplek Komposit Maharlan, gudang amunisi integratif, dan Markas Kizipur.

“Pembangunannya bahkan progresnya sudah enam sampai delapan persen pada pondasi dan bangunannya,” ujarnya.

Kemudian, di Desa Tanjung Payung, Mabes TNI akan membangun radar permukaan dan long range camera.

“Sedangkan untuk Desa Tanjung Datuk, akan dibuat radar permukaan, Radar Weibel, long range camera, dan satu komplek baterai armed mlrs,” pungkasnya.

Sumber : JPNN.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Serius Hadapi Ancaman di Laut Cina, Indonesia Menempatkan Rudal Jarak Menengah Di Natuna"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.