Mengenal Senapan Langganan Juara Kompetisi Karya Anak Negeri



KABAR MILITER - Baru-baru ini kontingen TNI AD menjuarai kompetisi AASAM (Australian Army Skill at Arms Meeting) 2017 yang diselenggarakan di Puckapunyal Range, Australia. Tercatat sudah satu dekade TNI AD jadi juara di Australia Kemenangan ini menambah lengkap prestasi TNI AD yang terus mendominasi lomba ketangkasan menembak di level regional seperti AARM atau BISAM.

Tahukah anda, senjata yang jadi andalan dalam mata lomba yang melibatkan senapan serbu? Ya jawabannya adalah SS2-V4HB. Senapan yang pernah jadi berita pada 2015 karena kontingen Australia dan AS minta agar senapan ini dibongkar untuk mengetahui rahasianya ini dibuat oleh PT.Pindad, Persero, pabrik senjata milik pemerintah Indonesia yang berlokasi di Kiara Condong, Bandung.

PT.Pindad sendiri memang sengaja menciptakan varian khusus dari SS-2V4 untuk digunakan dalam kompetisi, yang berbeda dibandingkan SS2-V4 yang diproduksi massal untuk TNI AD. SS-2V4HB juga digunakan secara terbatas oleh Kostrad TNI AD dan juga Paskhas TNI AU untuk fungsi penembak jitu. Ditilik dari namanya, SS-2V4HB, HB sendiri merupakan kependekan dari Heavy Barrel atau laras tebal.

Laras yang digunakan pada SS-2V4HB ini memang kelihatan lebih tebal dibandingkan SS-2V4 biasa. Dampak penggunaan laras HB ini adalah meningkatnya akurasi dari tembakan ke tembakan dan grouping atau kumpulan hasil tembakan yang lebih kecil, karena larasnya tidak cepat memuai karena panas.

Perbedaan lain juga bisa dilihat pada ujung laras. SS2-V4HB menggunakan muzzle brake atau peredam kilat dan cahaya dengan bentuk yang memanjang dan lubang pembuangan yang lebih kecil, karena ditujukan untuk benar-benar meminimalkan hentakan yang dihasilkan saat penembakan dilakukan.

Bagian lain yang juga kentara dibuat khusus adalah pada handguard atau pegangan tangan. SS-2V4HB menggunakan handguard yang benar-benar membungkus seluruh bagian laras sampai dengan tabung gas, dan hanya terbuka di bagian atas. Ini memungkinkan petembak untuk nyaman menggenggam senapannya dan terlindung dari panas sepenuhnya.

Untuk membidikkan SS2-V4HB, karena namanya saja kompetisi, maka pisir dan pejera besi standar pun dihilangkan. Awalnya SS2-V4HB menggunakan teleskop KISS buatan PT.PINDAD, tetapi dalam dua tahun terakhir kontingen TNI AD terlihat menggunakan optik bidik Trijicon ACOG (Advanced Combat Optical Gunsight) TA031NSN dengan pembesaran 4x permanen yang juga merupakan optik standar pasukan khusus AS.

Penggunaan ACOG ini memiliki keunggulan pisir (reticle) yang sudah dilengkapi dengan tritium dan juga fiber optik untuk mengantarkan cahaya optimal ke dalam ruang teleskop sehingga sasaran terlihat lebih jelas. Penggunaan optik dengan pembesaran 4x ini juga mendukung dalam tugas nyata di medan tempur karena mengingat jarak efektif SS2-V4HB dengan munisi 5,56x45mm NATO yang mencapai 500 meter.

Nah, jika SS2-V4HB memiliki segudang keistimewaan itu, lalu apa kelemahannya? Ternyata kekurangan SS2-V4HB ada pada bobotnya. Segenap modifikasi itu membuat bobot senapan bengkak menjadi 5,11 kilogram dalam kondisi terisi peluru, naik hampir setengah kilogram dibandingkan dengan varian SS2-V4 biasa. Namun jika dibandingkan dengan prestasi yang diraihnya, rasa-rasanya itu sebanding dan bahkan mendukung pencapaian juara.



Refrence:

http://nasional.kompas.com/read/2017/05/30/13103491/10.kali.juara.umum.kompetisi.di.australia.tim.penembak.tni.ad.diapresiasi.ksad

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Senapan Langganan Juara Kompetisi Karya Anak Negeri"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.